Kiasan dasar adalah alam pikiran yang mengandung kiasan atau gambaran sesuatu yang disanjung dan di dambakan. Yang menjadi kiasan dasar Gerakan Pramuka adalah romantika perjuangan bangsa Indonesia. Oleh karena itu maka kiasan dasar ini diambil dari hal-hal yang ada hubungannya dengan pembangunan bangsa, baik masa lalu maupun perjuangan pembangunan pada masa sekarang.
1. Pramuka : Praja Muda Karana
a. Praja : Rakyat / Masyarakat Indonesia
Muda : kaum Muda ( pemuda – pemudi )
Karana : Kesanggupan Berkarya
Pramuka : Pemuda – pemudi Indonesia yang mempunyai kesanggupan
untuk berkarya untuk mengisi pembangunan bangsa dan
Negara
b . Pra-Muka : Pra = Awal : Muka = Depan
Pramuka : Pengawal terdepan = pemandu
2. Gugus Depan : ( Gugus terdepan ) : Tempat pertama untuk menggugus /
menghimpun anggota pramuka
Gugus Depan : Merupakan wadah pertama dalam pelaksanaan pendidikan
kepramukaan
3. Siaga artinya siap : Diambil dari istilah masa Siaga Diri yaitu masa kebangkitan
Nasional ( 20-05-1908 )
Mula : ( pemula / Perintis ) Awal mulanya dirintis persatuan dan
kesatuan bangsa
Bantu ( bantuan ) : Perlu adanya bantuan kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan.
Tata ( penataan ) : Untuk menata taktik perjuangan
4. Penggalang ( Pemersatu )
Diambil dari istilah masa penggalangan persatuan dan kesatuan bangsa, yaitu masa sumpah pemuda ( 28 Oktober 1928 ).
Ramu ( ramuan / Campuran / olahan ) :
Ide / Pendapat/aspirasi dari rakyat perlu diramu menjadi satu
Rakit ( Rakitan / Untaian ) :
Hasil ramuan adalah kesimpulan, lalu dirakit menurut keperluan
Terap ( diterapkan / dilaksanakan ) :
Untuk diterapkan dalam praktek perjuangan
5. Penegak ( Penegas ) :
Diambil dari istilah masa penegasan pernyataan kemerdekaan yaitu masa proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia ( 17 – 08 - 1945 )
Bantara ( Tentara ) ;
Untuk mencapai dan mempertahankan kemerdekaan, maka diperlukan adanya bantara-bantara yang tangguh dan kuat mental serta fisiknya.
Laksana ( Pelaksanaan ) :
Untuk mengisi kemerdekaan, maka harus dilaksanakan pembangunan – pembangunan segala bidang yang adil dan merata.
6. Pandega ( Pelopor ) :
Diambil dari istilah masa mengisi kemerdekaan yang duisebut jaman pelaksana ( 1945 – Sekarang ), dan kini menjadi jaman pembangunan.
Untuk melaksanakan pembangunan segala bidang, dibutuhkan pelopor – pelopor yang cerdas, terampil, cakap, dan bermoral Pancasila.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar